SANGATTA – Dalam memberikan dukungan kepada pasien tuberkulosis (TB) dan keluarga yang terdampak banjir, Komunitas Dukungan Psikososial dan Penguatan Masyarakat Tuberkulosis (DPPMTB) Kutai Timur (Kutim) yang dipimpin oleh istri Bupati Kutim Siti Robiah Ardiansyah, menggelar aksi sosial dengan membagikan 725 paket takjil dan bantuan sembako di dua dusun di Kecamatan Sangatta, pada Senin (25/3/2025) lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan membantu kebutuhan pokok pasien TB yang sedang menjalani pengobatan, khususnya di bulan Ramadan.

Aksi sosial ini menyasar pasien TB dan keluarga mereka yang berada di Dusun Pinang Mas, Kecamatan Sangatta Selatan, serta Dusun Singa Karti Pinang Raya, Kecamatan Sangatta Utara. Pembagian takjil dan sembako ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi pasien dan keluarga yang tengah berjuang melawan penyakit TB, sembari memberikan asupan gizi yang cukup selama masa pengobatan.

Siti Robiah selaku Ketua Tim DPPM Kutim menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari peringatan Hari TB Sedunia. Selain pembagian takjil dan sembako, dalam acara ini juga dibagikan brosur dan stiker sebagai media edukasi untuk masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap pasien TB, mengurangi stigma yang melekat, serta mengingatkan tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas terkait penyakit TB.

“Pembagian takjil dan bantuan sembako ini adalah bagian dari aksi peringatan Hari TB Sedunia. Kami juga melibatkan masyarakat dalam upaya edukasi tentang TB dengan membagikan brosur dan stiker, untuk mengurangi stigma serta mengingatkan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas,” ujar Siti Robiah.

DPPM TB Kutim, lanjut Siti Robiah, bekerja sama dengan seluruh fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan akses layanan bagi pasien TB. Selain itu, DPPM juga berkolaborasi dengan beberapa organisasi profesi, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam upaya mempercepat penanggulangan penyakit TB.

Lebih jauh, DPPM TB Kutim gencar menggalakkan gerakan “Temukan, Obati Sampai Sembuh” (TOSS) dengan memberikan pendampingan kepada pasien agar tidak putus obat. Gerakan ini juga mencakup penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi yang baik, dukungan psikososial, serta kampanye pola hidup sehat melalui media sosial.

“Upaya ini adalah bagian penting untuk mendukung target nasional eliminasi penyakit TB pada 2030. Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin peduli dan ikut serta dalam upaya penanggulangan TB, baik melalui deteksi dini maupun pengobatan yang tuntas,” harapnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penyakit TB dapat terus diminimalisir, bahkan dieliminasi, sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.(kopi4/Ltr1)