SANGATTA – Jajaran Lapas IIA Bontang beraudiensi bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di Ruang Kerja Bupati, Rabu (22/10/2025) guna melaksanakan pembahasan lanjutan terkait rencana pembangunan Lapas di wilayah Bukit Pelangi. Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan perwakilan dari Lapas Bontang serta pejabat terkait.
Dalam dialog tersebut, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Kutim terhadap rencana pembangunan Lapas baru yang dinilai sangat mendesak, mengingat kapasitas Lapas Bontang yang saat ini sudah melebihi batas tampung.
“Kita memang membutuhkan Lapas baru karena jumlah warga binaan asal Kutim yang berada di Lapas Bontang cukup banyak. Oleh karena itu, Pemkab siap mendukung rencana pembangunan ini agar lebih dekat dan efektif,” ujar Bupati Ardiansyah.
Selanjutnya, rencana pembangunan Lapas baru sebelumnya telah melalui beberapa kajian dan perubahan lokasi. Awalnya, lokasi sempat direncanakan di daerah Pengalun, namun setelah ditinjau, kawasan tersebut dinilai kurang layak karena kondisi lahan berupa rawa-rawa dan memerlukan biaya pengurukan yang sangat besar.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan, lokasi yang paling memungkinkan adalah di sekitar Bukit Pelangi, di area dekat gedung Satpol PP. Lahan ini milik pemerintah daerah dan dinilai strategis untuk mendukung fungsi kelembagaan,” jelas Bupati.
Bupati Ardiansyah juga mengingatkan bahwa pembangunan fasilitas publik seperti Lapas memerlukan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat.
“Kita berharap APBN bisa membantu pembiayaan ini. Tapi kalau belum, kita akan upayakan melalui perencanaan daerah secara bertahap. Intinya, kebutuhan masyarakat harus tetap kita prioritaskan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Bontang Suranto memaparkan bahwa jumlah warga binaan di Lapas Bontang sudah mencapai 1.808 di tahun 2025 sedangkan kapasitas di Lapas tersebut seharusnya hanya 400 orang saja. Saat ini untuk jumlah warga binaan asal Kutim yang berada dilapas Bontang sebanyak 1.200 orang dan 808 lainnya dari warga Bontang itu sendiri.
Pihak Lapas pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan koordinasi Pemkab Kutim. Disebutkan pula bahwa proses usulan pembangunan Lapas akan terus dikawal hingga masuk dalam prioritas Kementerian melalui pendanaan APBN.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan kerja sama Pemerintah Daerah. Semoga dukungan ini mempercepat realisasi pembangunan Lapas Kutim,” ucapnya.
Selain membahas infrastruktur Lapas, pertemuan tersebut juga menyinggung kerja sama lintas instansi, khususnya dalam pemenuhan layanan kesehatan dan dukungan obat-obatan bagi warga binaan. Pemkab Kutim melalui dinas terkait akan terus berkoordinasi untuk mendukung aspek kemanusiaan dan pelayanan dasar di lembaga pemasyarakatan.
Pertemuan diakhiri dengan pembahasan rencana komitmen tindak lanjut dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkab Kutim dan Kemenkumham RI. Diharapkan, proses perencanaan dapat diselesaikan dalam tahun anggaran berjalan agar pembangunan fisik bisa dimulai pada tahun depan.(kopi15/kopi13/Ltr1)
