SANGATTA – Kejutan manis datang dari gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XLV Kaltim yang digelar di Kutai Timur (Kutim). Tidak hanya sukses meraih Juara Umum, tuan rumah Kutim juga mencatatkan sejarah baru dengan menggugurkan Kutai Kartanegara (Kukar) dalam lomba Pawai Ta’aruf, yang selama enam tahun berturut-turut tak terkalahkan.

Lomba pawai ta’aruf sendiri telah digelar pada Sabtu (12/7/2025) lalu dan diikuti oleh seluruh kontingen dari kabupaten/kota se-Kaltim. Ribuan warga memadati ruas jalan utama Sangatta untuk menyaksikan parade budaya dan keislaman yang ditampilkan dalam bentuk arak-arakan kreatif dan penuh semangat.

Kutim tampil memukau dengan dekorasi yang megah, kekompakan kafilah, dan koreografi yang merepresentasikan kekayaan budaya dan semangat religius daerah. Penampilan yang luar biasa ini sukses mencuri perhatian para dewan juri dan masyarakat.

“Alhamdulillah, ini sebuah pencapaian luar biasa. Setelah enam tahun dominasi Kukar, akhirnya kita bisa menjadi yang terbaik. Ini buah dari kerja keras semua pihak,” ujar Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi, penuh bangga.

Menurut penilaian juri, Kutim berhasil meraih skor tertinggi dengan 444,33 poin, disusul oleh Kukar di posisi kedua dengan 426,67 poin, dan Kota Bontang di peringkat ketiga dengan 426,00 poin. Selisih nilai yang cukup signifikan antara Kutim dan para pesaingnya menunjukkan tingginya kualitas penampilan tuan rumah.

Kemenangan ini diumumkan secara resmi dalam acara penutupan MTQ XLV Kaltim yang digelar Jumat (18/7/2025) malam di Lapangan Alun-Alun Bukit Pelangi. Suasana haru dan bahagia menyelimuti para kafilah Kutim yang hadir, ditambah sorak sorai dari masyarakat yang ikut menyambut kemenangan tersebut.

“Semangat dan antusiasme para peserta benar-benar luar biasa. Kita bukan hanya menjadi tuan rumah yang baik, tetapi juga menunjukkan bahwa Kutim mampu bersaing dan berprestasi,” tambah Rizali Hadi.

Lomba pawai ta’aruf menjadi salah satu bagian penting dalam rangkaian MTQ karena memperlihatkan kolaborasi antara unsur keagamaan dan budaya lokal. Selain menampilkan nuansa islami, pawai ini juga menjadi ajang promosi potensi daerah dan menggugah kebanggaan masyarakat.

Dengan prestasi ini, Kutim tak hanya sukses menyelenggarakan MTQ XLV secara meriah dan khidmat, tapi juga berhasil membuktikan diri sebagai daerah yang berdaya saing tinggi di berbagai aspek dari panggung lomba hingga parade kebudayaan.(kopi8/kopi13/Ltr1)