SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar kegiatan Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Mendalam Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Kesetaraan bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Keuangan dan Pemerintahan Daerah (P2KPD) sebagai mitra. Kegiatan yang berlangsung di Pelangi Room Hotel Royal Victoria dari Jumat (26/9/2025) hingga Sabtu (27/9/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan non-formal di Kutim, khususnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Plt Kepala Bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Kutim Hari Purwanto, menekankan pentingnya penerapan proses pembelajaran yang efektif di PKBM. Ia juga mengingatkan agar pendidikan non-formal tidak hanya fokus pada peningkatan life skill saja, tetapi juga harus setara dengan pendidikan formal.

“Proses pendidikan non formal ini akan terus kita gaungkan ke masyarakat karena setiap kecamatan bahkan desa itu ada PKBM-nya yang siap memberikan pendampingan serta dukungan dalam proses belajar,” ujar Hari Purwanto.

Ia menambahkan bahwa ijazah kesetaraan sangat diakui di berbagai jenjang pendidikan, termasuk perguruan tinggi.

Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Busang, Edo Panus, menyambut baik program yang melibatkan 18 Korwil, PKBM, dan pengawas ini. Menurutnya, pertemuan secara langsung lebih efektif dibandingkan zoom meeting dalam hal penyerapan materi dan komunikasi.

“Kalau melalui zoom meeting yang kami rasakan selama ini kurang efektif, baik dalam hal penyerapan materi maupun komunikasi. Jadi, hal seperti ini (offline) yang kami perlukan, apalagi Korwil yang jauh dari kota tentu sangat membantu dalam hal penyampaian informasi khususnya mengenai PKBM dan siswa yang ada di PKBM,” kata Edo Panus.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat baru bagi para Korwil dan PKBM, sehingga pengelolaan PKBM dan siswa dapat lebih tertata ke depannya.

Kegiatan ini menghadirkan Fauzi Eko Pranyono, Tenaga Ahli pada Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Ristek RI, sebagai narasumber. Materi yang disampaikan meliputi Konsep SKK, Pembelajaran Tatap Muka, Belajar Mandiri dan Tutorial, serta contoh penyusunan jadwal berdasarkan SKK dan struktur kurikulum pendidikan kesetaraan.

Dengan melibatkan unsur pengawas, Korwil, PKBM, penilik, dan tutor, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perencanaan pembelajaran Kurikulum Merdeka pada pendidikan kesetaraan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan non-formal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kutim yang mengikuti program pendidikan kesetaraan di PKBM.

Sinergi dan komitmen bersama diharapkan dapat memajukan pendidikan non-formal di Kutim dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.(*/Ltr1)