TELUK PANDAN – Langit biru di atas Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur (Kutim), tampak cerah membiru pada Jumat (7/11/2025). Parasut paralayang bergantian melayang indah di udara, menandai dibukanya Festival Paralayang Kutim 2025 sekaligus peluncuran resmi Sebatik Flying Site. Lokasi baru ini diharapkan menjadi ikon wisata olahraga (sport tourism) tak hanya di Kutim, tapi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Festival ini dibuka langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, didampingi sejumlah pejabat daerah dan komunitas olahraga dirgantara.

Dalam sambutannya, Ardiansyah menekankan pentingnya menjadikan kegiatan olahraga udara sebagai jembatan menuju pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kutim.
“Sebatik Flying Site bukan hanya arena olahraga, tapi juga pintu masuk promosi pariwisata Kutim. Kita ingin Teluk Pandan dikenal bukan hanya indah, tapi juga menjadi destinasi sport tourism unggulan di Kalimantan Timur,” ujar Ardiansyah di hadapan para peserta dan masyarakat yang memadati area peluncuran.
Bupati Ardiansyah menutup kegiatan dengan harapan agar Sebatik Flying Site menjadi cikal bakal ekosistem wisata berbasis masyarakat.
“Kami ingin masyarakat ikut menikmati manfaat ekonomi dari kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Festival yang mempertemukan para atlet dari berbagai daerah ini mempertandingkan dua kategori, yakni Accuracy Landing dan Fun Fly. Tiupan angin stabil dari arah laut dan bentang alam perbukitan membuat lokasi ini dinilai ideal untuk penerbangan paralayang. Sekaligus menambah daftar destinasi unggulan Kutim yang berpadu antara wisata alam dan olahraga.
Salah seorang peserta, Arjuna dari komunitas Paralayang Samarinda, menuturkan kekagumannya terhadap karakter angin dan panorama Teluk Pandan.
“Kondisi angin stabil dan pemandangannya luar biasa. Ini bisa jadi lokasi favorit untuk event nasional,” ujarnya antusias.
Ketua Panitia Penyelenggara Heriansyah Masdar, menjelaskan bahwa Sebatik Flying Site dibangun di atas potensi alam Desa Suka Damai yang unik. Dengan kontur tanah dan arah angin yang mendukung pelatihan maupun kompetisi.
“Kami berharap dari sini lahir atlet paralayang profesional dari Kutim, bahkan dari desa ini sendiri,” katanya penuh harap.
Ketua Komite Paralayangan Indonesia (KPI) Asgaf, menilai kehadiran Sebatik Flying Site merupakan langkah maju Kutim dalam menyiapkan infrastruktur olahraga udara berkelas.
“Kutim punya modal alam luar biasa dan dukungan pemerintah yang kuat. Jika pembinaan terus berjalan, tidak mustahil Kutim akan melahirkan atlet-atlet nasional dari Suka Damai,” tuturnya optimistis.
Kemeriahan festival pun disambut antusias warga setempat. Sejak pagi, masyarakat memadati area peluncuran, menyaksikan para atlet menari di udara sambil membawa warna-warna kebanggaan daerah.
“Kami bangga Teluk Pandan dipilih jadi tempat festival. Semoga bisa rutin setiap tahun,” ucap Rita (35), warga Desa Suka Damai.(kopi4/Ltr1)

