SANGATTA – Kepolisian Resor Kutai Timur (Polres Kutim) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi pada Selasa (4/11/2025) pagi di bawah rintik gerimis. Acara yang digelar di Lapangan Mako Polres Kutim dan dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta berbagai instansi penanggulangan bencana. Bupati Kutim diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Noviari Noor.
Amanat pada apel ini disampaikan langsung oleh Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto. Dalam pidatonya, Kapolres menegaskan bahwa Indonesia, meskipun kaya dan indah, merupakan salah satu negara dengan potensi bencana tertinggi di dunia. Ia memaparkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat 2.719 kejadian bencana alam di Indonesia dari 1 Januari hingga 3 November 2025, dengan banjir mendominasi di angka 1.338 kejadian.
Kapolres Fauzan Arianto mengingatkan, meskipun Kutim (Bumi Etam) tergolong minim risiko bencana vulkanologi, wilayah ini harus tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana utama di Kaltim, yaitu Banjir/Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Karhutla.
“Mengingat banjir dan longsor termasuk dalam kategori Bencana Hidrometeorologi, apel ini bertujuan untuk memantapkan dan mensiapsiagakan seluruh personel gabungan,” sebutnya.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa peran Polri dalam penanganan bencana sangat vital dan multidimensi, tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari sistem mitigasi bencana.
“Sebagai bukti kesiapan, Polda Kaltim telah merespons 202 kejadian bencana sepanjang Januari hingga Oktober 2025, dan saat ini menyiagakan 1.181 personel dari Polda dan Polres jajaran, serta mempersiapkan sarana prasarana pendukung seperti Ransus Dapur Lapangan,” paparnya.
Di akhir amanatnya, AKBP Fauzan Arianto menekankan bahwa penanggulangan bencana harus dilakukan secara bersama-sama/terpadu yang melibatkan berbagai instansi dan elemen masyarakat, guna meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan. Ia berharap agar keterpaduan dan kolaborasi yang terjalin saat apel ini segera ditindaklanjuti dengan aksi-aksi nyata di lapangan demi memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kutim. (kopi5/kopi13/Ltr1)
