SANGATTA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha melakukan kunjungan kerja dalam memperkuat sinergitas tiga pilar antara pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kegiatan berlangsung di Auditorium Polres Kutim, Minggu (13/7/2025).

Kunjungan kerja tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud beserta sejumlah anggota legislatif, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Sekdaprov Sri Wahyuni, Kepala BIN Daerah Kaltim Kolonel Inf Priyanto Eko Widodo, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Mahyunadi, unsur Forkopimda Kutim, perwakilan TNI-Polri, serta tamu undangan lainnya.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyambutan secara resmi oleh jajaran pemerintah dan Forkopimda Kutim. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada kelompok tani berupa alat pertanian, bibit jagung, dan pupuk cair. Selain itu, juga diberikan bantuan sosial kepada anak yatim dan masyarakat rentan di Kutim.

Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan pentingnya membangun sinergi kuat antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk mewujudkan ketahanan wilayah serta mempercepat program pembangunan. Ia menyebut sinergi tiga pilar sebagai fondasi utama dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan.

“Salah satu fokus utama kita saat ini adalah pencapaian swasembada pangan. Ini merupakan implementasi langsung dari visi Presiden Prabowo dalam membangun Sentra Produksi Pangan Berbasis Gapoktan (SPPBG) guna mendukung program makan siang gratis,” kata Rudy.

Ia menjelaskan, program SPPBG akan dibangun minimal tiga unit di setiap kabupaten/kota di Kalimantan Timur dengan alokasi anggaran Rp10 miliar per unit per tahun. Secara keseluruhan, dibutuhkan 367 SPPBG di Kaltim, dengan potensi dana masuk ke Kaltim mencapai Rp 3,67 triliun untuk pembangunan dan Rp 8,5 triliun untuk pengadaan bahan baku.

“Di Kutim sendiri ada 18 kecamatan. Idealnya, masing-masing kecamatan harus memiliki minimal satu SPPBG. Bisa dijalankan melalui BUMD atau bermitra dengan pihak swasta,” tambahnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim mendukung penuh upaya 10 kabupaten/kota dalam memperkuat ketahanan pangan. Ia berharap Kaltim bisa tetap aman, sejahtera, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan penguatan sistem keamanan di kawasan industri, pesisir, dan perbatasan.

Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menyampaikan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tidak hanya menjadi tugas kepolisian semata. Diperlukan sinergi semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan TNI, untuk menciptakan kondisi yang stabil dan produktif.

“Situasi yang aman dan kondusif menjadi landasan utama untuk mendorong pertumbuhan di berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, maupun budaya,” ujarnya.

Kapolda juga menyoroti peran aktif Polri dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya dalam pengembangan tanaman jagung. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan kelompok tani untuk memanfaatkan lahan kosong di Kutim.

“Jagung adalah tanaman strategis dengan banyak turunan yang menopang sektor peternakan dan industri pangan. Ini sangat relevan untuk mendorong swasembada di tingkat daerah,” jelasnya.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kutim atas dukungan yang telah diberikan kepada TNI, khususnya Kodim 0909/KTM. Dukungan ini, menurutnya, memotivasi prajurit untuk bekerja lebih baik.

“TNI Angkatan Darat memiliki tugas khusus untuk mendukung program ketahanan pangan, terutama dalam pengembangan komoditas padi. Maka dari itu, kami siap menjalankan instruksi pusat dan berkoordinasi dengan pemda,” katanya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung program-program nasional, termasuk ketahanan pangan dan makan bergizi gratis.

“Kutim memiliki potensi besar di sektor pertanian dan lahan yang memadai untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan, sejalan dengan arah kebijakan nasional,” jelasnya.

Dengan dukungan semua pihak, Kutim diharapkan dapat menjadi pionir ketahanan pangan di Kaltim dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (kopi14/kopi13/Ltr1)