SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) semakin serius dalam mengakselerasi program elektrifikasi, terutama di wilayah pesisir yang masih menghadapi keterbatasan akses listrik. Memasuki awal tahun 2025, Pemkab Kutim memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna memastikan program ini berjalan sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim untuk periode 2025–2030.
Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Pemkab Kutim adalah dengan menggelar pertemuan bersama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta pada Jumat (17/1/2025) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim, Rizali Hadi, bersama Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten Kutim Arif Nur Wahyuni, bertemu dengan PT Kayan Hydro Energy (PT KHE), salah satu penyedia tenaga listrik di Kutim.
Dari hasil pertemuan tersebut, sejumlah kesepakatan penting tercapai. PT KHE menyatakan kesediaannya untuk melakukan perubahan wilayah usaha di lima desa yang terletak di Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran. Sementara itu, PT PLN juga menegaskan komitmennya untuk membangun jaringan listrik baru, guna memperluas cakupan layanan ke wilayah-wilayah yang masih minim pasokan listrik.
Rizali Hadi, selaku perwakilan Bupati, menjelaskan bahwa lima desa yang akan segera mendapatkan alokasi listrik tambahan adalah Desa Tanjung Manis dan Perupuk di Kecamatan Sangkulirang, serta Desa Susuk Tengah, Susuk Luar, dan Marukangan di Kecamatan Sandaran. Ia menambahkan bahwa PLN juga akan membuka jaringan listrik ke desa-desa lain yang sebelumnya masuk dalam wilayah usaha PT KHE.
“PLN sudah melakukan survei ke lima desa ini dan kini tengah merencanakan pembangunan jaringan listrik. Kami berharap proyek ini bisa segera terealisasi, sehingga masyarakat di daerah pesisir dapat menikmati akses listrik yang lebih stabil,” ujar Rizali Hadi.
Upaya percepatan elektrifikasi ini sejalan dengan target Pemkab Kutim dalam mewujudkan Kutim Hebat, dengan menjadikan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama. Rizali Hadi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mengawal dan memastikan proses pemenuhan listrik bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dan pedalaman yang masih menghadapi keterbatasan infrastruktur.
“Kami tidak hanya ingin meningkatkan rasio elektrifikasi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat listrik secara merata dan berkelanjutan,” kata Rizali Hadi.
Sementara itu, Kepala Bagian SDA Setkab Kutim, Arif Nur Wahyuni, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, rasio elektrifikasi di Kutim telah mencapai 82 persen dan terus mengalami peningkatan berkat sinergi antara pemerintah daerah, PT PLN, serta pemangku kepentingan lainnya.
“Capaian ini menunjukkan bahwa kerja sama yang telah dibangun efektif. Dengan semakin luasnya akses listrik, kami berharap produktivitas masyarakat meningkat, perekonomian tumbuh, serta sektor kesehatan dan pendidikan semakin baik,” ujar Arif.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, sektor swasta, dan PLN, diharapkan program elektrifikasi di Kutim dapat berjalan lancar. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang perekonomian, pendidikan, dan sektor lainnya, demi kesejahteraan masyarakat Kutim.(kopi8/Ltr1)