SANGATTA – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, turun langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), gas LPG 3 kg bersubsidi, serta harga bahan pokok penting (Bapokting) di wilayah Kutim. Pemantauan dilakukan pada Selasa (17/12/2024) pagi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Yos Sudarso II dan Pasar Induk Sangatta (PIS) di Jalan Ilham Maulana.
Kunjungan pertama dilakukan di SPBU Jalan Yos Sudarso II, salah satu pusat distribusi BBM dan gas LPG di Kutim. Dalam dialognya dengan pihak manajemen SPBU dan agen gas, Bupati Ardiansyah memastikan bahwa stok BBM dan gas LPG 3 kg untuk masyarakat Kutim menjelang Nataru dalam kondisi aman.
“Insyaallah ketersediaan BBM dan gas LPG 3 kg mencukupi karena jadwal kedatangan dan penyaluran di Kutim berjalan lancar tanpa kendala. Semua suplai sudah sesuai dengan jadwal distribusi,” tegas Ardiansyah.
Bupati juga menjelaskan bahwa di Kutim terdapat tujuh agen yang bertanggung jawab atas distribusi gas LPG 3 kg. Dengan suplai yang stabil, ia optimistis kebutuhan masyarakat akan bahan bakar selama periode Nataru dapat terpenuhi.
“Semoga ketersediaan ini terus terjaga agar masyarakat tidak mengalami kesulitan,” tambahnya.
Pemantauan tersebut turut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Nora Ramadani, serta perwakilan manajemen SPBU dan agen gas.
Usai memastikan distribusi BBM dan gas LPG, Bupati Ardiansyah bergerak menuju Pasar Induk Sangatta (PIS) untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok. Di sana, ia memeriksa harga sejumlah komoditas penting, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, daging sapi, gula pasir, dan susu.
Dalam dialog bersama pedagang, Ardiansyah mendapatkan laporan bahwa harga bahan pokok saat ini masih terkendali. Pasokan bahan pangan juga tercatat aman, meskipun sebagian besar produk berasal dari luar daerah.
“Di satu sisi, Kutim mengirim bahan mentah seperti minyak kelapa sawit ke berbagai daerah, namun kebutuhan bahan pokok kita masih didatangkan dari luar. Ini menunjukkan pergerakan ekonomi yang positif dan daya beli masyarakat yang masih stabil,” ungkap Ardiansyah.
Meski demikian, Bupati mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok, terutama menjelang Nataru yang kerap diiringi lonjakan permintaan. Ia menyebutkan bahwa kondisi inflasi Kutim saat ini berada di angka 3,2 persen. Angka ini dinilai cukup baik dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kondisi ini harus kita pertahankan agar harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” tegas Ardiansyah.
Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Kutim Nora Ramadani, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan harga dan distribusi bahan pokok di pasar. Disperindag berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pedagang, distributor, hingga pemerintah daerah, untuk memastikan suplai tetap lancar dan harga stabil.
“Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dengan memonitor pasokan dari distributor, sekaligus mendengarkan masukan dari para pedagang dan masyarakat. Harapannya, kebutuhan selama Nataru dapat terpenuhi dengan baik,” jelas Nora.
Melalui pemantauan intensif ini, Pemerintah Kabupaten Kutim menunjukkan komitmennya untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru. Dengan ketersediaan BBM, gas LPG 3 kg, serta harga bahan pokok yang stabil, diharapkan masyarakat Kutim dapat merayakan Nataru dengan tenang dan nyaman.
Ardiansyah menegaskan bahwa pemantauan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala demi memastikan perekonomian daerah berjalan lancar dan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
“Pemerintah hadir untuk memastikan semua kebutuhan aman. Kami berharap masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan damai dan sejahtera,” pungkasnya.
Dengan distribusi yang terkendali, pemantauan lapangan yang konsisten, serta koordinasi erat antara pemerintah, distributor, dan pedagang, Kutim berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjelang momen akhir tahun. (kopi11/ltr)