SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis guna meningkatkan mutu pendidikan di era digital dengan menyelenggarakan Pelatihan “Sekolah Piloting Kandidat Sekolah Rujukan Google (SRG)”. Kegiatan ini melibatkan puluhan guru Sekolah Dasar (SD) dari seluruh wilayah Kutim, bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Keuangan dan Pemerintahan Daerah (P2KPD) sebagai mitra.

Pelatihan yang berlangsung mulai 17 hingga 20 September 2025 di Meeting Room Hotel Harris ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikbud Kutim Mulyono. Turut hadir para pejabat eselon di lingkungan Disdikbud Kutim serta tim instruktur ahli.

Dalam sambutannya, Mulyono menekankan urgensi adaptasi teknologi dalam proses belajar mengajar. Menurutnya, era digital menuntut guru untuk terus berinovasi. Ia berharap, melalui pelatihan ini, para guru dapat menguasai berbagai perangkat dari Google for Education. Tujuannya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, efektif, dan menyenangkan bagi para siswa.

“Pelatihan ini adalah bagian dari program piloting atau percontohan menuju penetapan Sekolah Rujukan Google,” ujar Mulyono.

Ditambahkan Mulyono, sekolah-sekolah yang terpilih nantinya akan menjadi role model bagi sekolah lain dalam penerapan teknologi digital berbasis Google Workspace for Education.

Direktur P2KPD Jamaludin Arsyad, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menjadi mitra pelatihan yang andal.

“P2KPD akan mendukung Disdikbud Kutim dalam setiap tahapan pelatihan, mulai dari penyediaan materi hingga evaluasi,” tegasnya.

Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, Disdikbud Kutim berharap dapat mencetak sekolah-sekolah unggulan yang siap berdaya saing di tingkat regional maupun nasional melalui pemanfaatan teknologi informasi. Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kutim untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Pelatihan ini mencakup berbagai materi, mulai dari pengenalan Google Workspace for Education, pemanfaatan Google Classroom, hingga pembuatan materi pembelajaran interaktif menggunakan Google Slides dan Docs. Para guru juga akan diberikan kesempatan untuk praktik langsung serta berkolaborasi dengan sesama peserta.

Selain itu, pelatihan ini juga akan membahas mengenai bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum serta bagaimana mengelola kelas digital secara efektif. Dengan demikian, diharapkan para guru tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga mampu mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Disdikbud Kutim optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Kutim. Dengan guru-guru yang kompeten dalam bidang teknologi, diharapkan para siswa juga akan semakin termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi yang lebih baik.(Ltr1)