SANGATTA — Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 Tingkat Provinsi Kaltim yang akan digelar pada 14-18 Juli 2025 mendatang, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan Ekspos Pelaksanaan MTQ pada Selasa (6/5/2025) kemarin di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim. Salah satu sorotan utama dalam kegiatan ini adalah peluncuran maskot resmi MTQ, yaitu pasangan Ella dan Guin yang terinspirasi dari kelapa sawit.
Asisten I Pemkesra Setkab Kutai Timur Poniso Suryo Renggono mewakili Ketua LPTQ Rizali Hadi dalam pemaparannya menjelaskan makna filosofis pemilihan kelapa sawit sebagai ikon utama. Ia menyebut, meskipun kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun perannya sangat vital bagi perekonomian Kutai Timur.
“Kelapa sawit memiliki nama latin Elaeis Guineensis Jacq. dan merupakan komoditas unggulan yang selama ini menjadi penopang penting pendapatan serta kesejahteraan masyarakat Kutim,” ujar Poniso.
Ia memaparkan bahwa hingga akhir 2024, luas lahan sawit di Kutim telah mencapai 528.914 hektare dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 8.978.819 ton dan Crude Palm Oil (CPO) mencapai 2.057.335 ton. Karena itu, sawit dipilih sebagai simbol MTQ untuk mencerminkan kekuatan ekonomi lokal yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih dari sekadar komoditas, kelapa sawit dijadikan simbol kekuatan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Poniso mengaitkannya dengan nilai-nilai spiritual Islam melalui Asmaul Husna, yakni Al Qawiyyu (Maha Kuat), As Salaam (Maha Memberi Kesejahteraan), dan Al Wahhaab (Maha Pemberi Karunia).
“Kelapa sawit mendukung program pendidikan, kesehatan, membuka lapangan kerja, hingga mengurangi kemiskinan. Ia menjadi kekuatan nyata dalam membangun Kutai Timur menuju ekonomi hijau,” jelasnya.
Poniso juga mengutip dua ayat Al-Qur’an sebagai pengingat akan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, yakni QS Ibrahim ayat 7 dan QS Al-Jumu’ah ayat 10, yang menjadi landasan moral dalam mensyukuri potensi daerah yang dimiliki.
Kehadiran maskot Ella dan Guin diharapkan tidak hanya mempercantik perhelatan MTQ, tetapi juga memperkuat semangat syiar Islam dan kecintaan terhadap daerah.
“Ella dan Guin bukan sekadar maskot, mereka representasi kekayaan alam, semangat kebersamaan, dan identitas khas Kutim,” pungkas Poniso.
Dengan persiapan yang matang dan simbol yang kuat, Kutai Timur siap menjadi tuan rumah MTQ ke-45 yang bermakna dan meriah.(kopi16/kopi13/ltr1)