SAMARINDA– Harapan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mendapatkan akses layanan publik berkualitas tanpa biaya kini semakin nyata. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim resmi meluncurkan program “Gratispol” yang mencakup layanan gratis di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga spiritual. Peluncuran program ini digelar dengan meriah di Plenary Convention Hall Samarinda, Senin (21/4/2025), dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.

Dalam pidato peluncurannya, Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa Gratispol bukan hanya sekadar simbol, tetapi aksi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan layanan publik di seluruh Kaltim. “Program ini adalah bentuk kehadiran negara. Bukan hanya simbol, tapi aksi nyata,” ujarnya. Ini juga menjadi bukti komitmen Pemprov Kaltim untuk mewujudkan janji politik mereka dalam 100 hari pertama masa jabatan.

Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), peluncuran program Gratispol disambut dengan antusiasme tinggi. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Seskab Kutim, Poniso Suryo Renggono, yang mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, Pemkab Kutim telah menjalankan berbagai program serupa sebelumnya, meskipun belum terintegrasi dalam satu nama.

Salah satu unggulan dari program Gratispol adalah beasiswa pendidikan tinggi. Di Kutim, kolaborasi antara pemerintah daerah dan tiga perguruan tinggi lokal menghasilkan data penerima beasiswa yang akan segera direalisasikan. Tiga perguruan tinggi yang terlibat dalam program beasiswa ini antara lain Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Kutim dengan 315 mahasiswa, Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) dengan 348 mahasiswa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) dengan 280 mahasiswa. Selain itu, beasiswa juga dibuka untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke luar daerah maupun luar negeri.

Program spiritual juga menjadi sorotan dalam peluncuran Gratispol, dengan pemberian Umrah Gratis untuk 435 marbot atau penjaga masjid yang terdaftar. Setiap tahunnya, sebanyak 100 orang marbot akan diberangkatkan, dan dalam lima tahun ke depan, seluruh marbot yang tercatat akan mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah Umrah secara gratis.

Pemprov Kaltim juga memberikan perhatian khusus pada tenaga pendidik non-PNS, yang selama ini menjadi pilar pendidikan di daerah. Sebanyak 4.283 tenaga pendidik diusulkan untuk menerima tambahan insentif sebesar Rp500.000 per bulan. “Ini adalah pengakuan atas dedikasi mereka yang bekerja tanpa pamrih, meski jauh dari perhatian publik,” ujar Poniso.

Di sektor infrastruktur digital, Kutim telah menjadi pelopor dengan menjalankan program internet gratis untuk desa. “Hampir semua desa di Kutim sudah menikmati internet gratis, dan kami akan terus memperluas jangkauan dan kualitasnya,” tambah Poniso.

Selain itu, program Gratispol juga mencakup pembebasan biaya administrasi kepemilikan rumah untuk warga berpenghasilan rendah. Ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memiliki rumah yang layak.

Dalam peluncurannya, Pemprov Kaltim juga mengumumkan enam fokus utama dari Gratispol, yakni pendidikan gratis dari SMA/SMK hingga S3, pelayanan kesehatan berkualitas tanpa biaya, seragam sekolah gratis, internet desa gratis, biaya administrasi rumah gratis, serta umrah dan perjalanan spiritual gratis. Program ini melibatkan berbagai perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat Kaltim.

Dengan keberadaan program ini, harapan rakyat Kaltim untuk hidup lebih baik tidak lagi sebatas wacana, melainkan sebuah kenyataan yang akan terwujud melalui kerjasama dan kolaborasi antar pihak terkait. (kopi3/Ltr1)