SANGATTA – Curah hujan yang cukup tinggi di Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kenaikan level air Sungai Sangatta. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) langsung responsif bergerak ke lapangan untuk melihat kondisi terkini banjir Sangatta.
Dari pantauan Pro Kutim, Sabtu (22/3/2025) ini, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim memastikan warga korban banjir mendapat penanganan yang tepat.
“Terpenting adalah warga terdampak mendapat penanganan. Saya sudah instruksikan BPBD Kutim dan Dinas Sosial bergerak secara cepat,” tegas Bupati Ardiansyah.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kutim, Muhammad Idris Syam, mengungkapkan bahwa tren kenaikan level air Sungai Sangatta sudah terlihat sejak Kamis (20/3/2025) kemarin sore, saat hujan deras mengguyur kota tersebut sepanjang hari.
Menurut Idris, hingga Jumat (21/3/2025), hujan masih berlangsung di sejumlah wilayah di Sangatta, dan data terbaru yang diterima dari PDAM menyebutkan bahwa level air Sungai Sangatta di lokasi intake IPA Kabo tercatat mencapai 7,50 meter pada pukul 13.09 Wita.
“Tren posisi level air Sungai Sangatta terus naik, dari RL 5,50 meter pada pukul 14.30 Wita kemarin, hingga kini mencapai 7,50 meter,” ungkap Idris.
Selanjutnya, kenaikan level air Sungai Sangatta ini menyebabkan sejumlah titik di Kota Sangatta terendam banjir. BPBD Kutim melaporkan bahwa beberapa kawasan di sekitar Kota Sangatta, seperti Kampung Tengah di Kecamatan Sangatta Selatan, Kawasan Kabo Jaya, serta Jalan Loa Mali, sudah mulai digenangi air. Selain itu, pantauan di lapangan juga menunjukkan genangan air di Gang Masjid Poros, Gang Family, hingga Kawasan Jalan Dayung.
Berdasarkan laporan BPBD, genangan air mulai meluas hingga sore hari, menyebar ke sejumlah gang dan jalan utama di beberapa kawasan. Pihak BPBD Kutim pun terus memantau perkembangan situasi dengan siaga penuh, termasuk menyiagakan personel evakuasi dan perlengkapan perahu karet untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan.
Idris Syam juga menambahkan, meski situasi saat ini cukup memprihatinkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan keselamatan warga.
“Kami sudah menyiapkan perlengkapan dan petugas evakuasi, serta membagikan perahu karet kepada ratusan desa, bahkan hingga tingkat RT,” jelasnya.
Pihak BPBD Kutim juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama jika ada kiriman air dari kawasan hulu Sungai Sangatta, seperti Kecamatan Rantau Pulung, yang dapat memperburuk kondisi.
“Kami harap masyarakat tetap waspada dan siap siaga. Semoga tidak ada kiriman air dari daerah hulu yang memperburuk situasi,” tambah Idris.
Dengan terus meningkatnya level air Sungai Sangatta, masyarakat diminta untuk memantau perkembangan cuaca dan segera melapor jika ada tanda-tanda bahaya banjir lebih lanjut. Upaya mitigasi bencana dan kesiapan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi dampak yang lebih besar akibat potensi banjir yang sedang terjadi.(kopi13/Ltr1)