SANGATTA – Komunitas Guru Peduli Pendidikan (KGPP) Kutai Timur (Kutim) berkesempatan melakukan audiensi dengan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, pada Selasa, (4/3/2025). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Bupati tersebut bertujuan untuk memperkenalkan organisasi KGPP serta membangun hubungan silaturahmi antara komunitas guru dan pemerintah daerah. Audiensi ini juga menjadi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi serta masukan terkait dunia pendidikan di Kutim.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KGPP Kutim, Mustari, menjelaskan bahwa anggota mereka sudah tersebar di 18 kecamatan. Ia mengungkapkan harapannya agar program-program yang dijalankan dapat terus berkembang, serta meminta masukan dan saran dari Bupati terkait langkah-langkah pengembangan komunitas di masa depan.
Lebih lanjut, Mustari menjelaskan bahwa salah satu fokus utama KGPP adalah peningkatan kompetensi guru, khususnya di tingkat SMA dan SMK. Menurutnya, sebagai guru di pendidikan menengah, mereka memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja.
“Kami ingin membekali siswa agar siap menghadapi masa depan, terutama ketika mereka lulus dan menjadi angkatan kerja,” ujarnya.
Dalam audiensi ini, Mustari juga menyampaikan aspirasi dari para guru di SMK dan SMA, yang menyatakan ketimpangan dalam insentif yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan guru-guru di tingkat SD dan SMP. Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah terkait perbedaan insentif tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyatakan bahwa membentuk organisasi atau komunitas seperti KGPP adalah langkah yang sah-sah saja, asalkan tetap memperhatikan eksistensi organisasi-organisasi yang sudah ada, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Tapi ingat dipendidikan itu ada namanya PGRI. Penting bagi kita untuk tetap menjaga sinergi antara organisasi-organisasi yang ada agar tidak bertentangan satu sama lain,” pesannya.
Terkait dengan insentif guru di tingkat SMA dan SMK yang merupakan kewenangan provinsi, Bupati Ardiansyah mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan usulan tersebut ke tingkat provinsi. Namun, ia menambahkan bahwa hingga saat ini hasil dari usulan tersebut belum ada kabar lebih lanjut. Meskipun demikian, ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak para guru di Kutim.
Selain membahas isu insentif, Bupati Ardiansyah juga memberikan motivasi kepada para guru dan siswa untuk lebih berfokus pada pengembangan diri, khususnya bagi siswa di sekolah kejuruan. Ia mendorong agar para siswa tidak hanya menunggu peluang kerja, tetapi juga menjadi wirausaha yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Sebagai langkah lanjutan, Bupati Ardiansyah juga mengajak para guru dan siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti Balai Latihan Kerja (BLK), yang dapat memberikan keterampilan tambahan untuk memperluas peluang kerja. Dengan berbagai program dan fasilitas yang ada, diharapkan dapat mencetak generasi yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.(kopi14/kopi13/Ltr1)