MAGELANG – Selama sepekan hingga 28 Februari 2025, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, beserta para kepala daerah lainnya mengikuti retret kepemimpinan khusus di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan serta koordinasi antara pemerintah daerah dan kebijakan nasional.
Sebelumnya, Bupati Ardiansyah usai dilantik di Istana Merdeka, sudah mempersiapkan fisik mengikuti Akmil ini.
“Saya sudah latihan fisik untuk menghadapi retret ini. Insyaallah selama sepekan berjalan saya siap,” singkatnya.
Untuk diketahui, retret ini menghadirkan sejumlah pemateri yang berkompeten di berbagai bidang, yang akan memberikan wawasan strategis kepada para kepala daerah. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menegaskan bahwa terdapat lima fokus utama dalam pembekalan kali ini. Lima hal tersebut adalah pemahaman tentang tugas pokok kepala daerah, pengenalan visi pemerintahan Prabowo-Gibran, pengelolaan anggaran daerah, ketahanan nasional, dan membangun kedekatan emosional antar kepala daerah.
Salah satu materi utama yang diberikan adalah pemahaman mengenai tugas pokok kepala daerah.
“Tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik atau pemerintahan, sehingga sesi ini penting untuk memberikan pemahaman mendalam terkait tanggung jawab yang mereka emban,” ungkap Bima Arya.
Pemateri juga akan membahas tentang Astacita, yaitu visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang harus diselaraskan dengan kebijakan daerah.
Selama retret, para kepala daerah juga diajak untuk mempererat jaringan kerja sama antar daerah. Momen ini dimanfaatkan untuk membangun kedekatan emosional dan koordinasi yang lebih baik di antara mereka. Dengan begitu, diharapkan sinergi antar wilayah dapat tercipta, yang pada akhirnya akan memperkuat stabilitas pemerintahan di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari pembekalan, pengelolaan anggaran daerah juga menjadi salah satu topik yang sangat diperhatikan. Kepala daerah dibekali pengetahuan tentang tata kelola keuangan yang transparan dan efektif, guna mengoptimalkan alokasi dana yang tersedia untuk pembangunan daerah masing-masing. Selain itu, topik ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan juga dibahas untuk memastikan para kepala daerah memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga persatuan bangsa melalui kebijakan daerah mereka.
Retret ini memiliki agenda yang sangat padat. Setiap hari dimulai dengan olahraga dan apel pagi, diikuti dengan sesi pembekalan yang berlangsung dari pukul 07.30 WIB hingga 21.00 WIB. Pada hari terakhir, 28 Februari, para wakil kepala daerah akan bergabung untuk mengikuti sesi penutupan dan mendengarkan arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para kepala daerah dapat meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka, memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat, serta memastikan kebijakan daerah sejalan dengan visi nasional. Dengan wawasan yang lebih luas dan pemahaman yang mendalam, para kepala daerah diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan pemerintahan secara lebih strategis dan efektif demi kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing. (kopi3/Ltr1)