TENGGARONG – Mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim melakukan kunjungan studi tiru ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, (13/12/2024), di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Kota Tenggarong. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi terkait pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang telah sukses diterapkan di Kukar.

Sekretaris TPPS Kutim, Achmad Junaidi B, yang juga menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menimba pengalaman serta mempelajari berbagai strategi yang telah berhasil dilaksanakan oleh Pemkab Kukar dalam penurunan stunting. “Kami berharap pengalaman yang kami dapatkan di sini dapat diterapkan di Kutim, guna mempercepat penurunan stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi kami,” ujar Achmad Junaidi.

Rombongan TPPS Kutim yang berjumlah sekitar 60 peserta, terdiri dari berbagai instansi terkait, antara lain Kepala Bidang DPPKB, pengurus posyandu, perwakilan Kodim 0909/Ktm, BAZNAS Kutim, DWP Kutim, Kemenag Kutim, TP PKK, Dinas Pendidikan, dan instansi lainnya. Kunjungan ini disambut hangat oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Kukar, Dafip Haryanto, yang berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan meningkatkan kolaborasi antara kedua kabupaten dalam upaya penurunan stunting.

Dalam sesi pemaparan yang dilakukan oleh TPPS Kukar, para peserta studi tiru mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi tentang berbagai aspek penurunan stunting. Pembahasan seputar anggaran, pengelolaan data stunting, hingga pentingnya kolaborasi antar instansi, menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut. Dafip Haryanto juga menegaskan bahwa keberhasilan Kukar dalam menurunkan angka stunting tidak terlepas dari sinergi yang kuat antar berbagai instansi, serta komitmen tinggi dari Bupati Kukar, Edi Damansyah, dalam mendukung program ini.

“Kami menyadari bahwa untuk menurunkan stunting tidak cukup hanya dengan intervensi rutin, namun juga perlu inovasi dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta,” ungkap Dafip.

Program penurunan stunting di Kukar dimulai sejak 2019 dan telah menjadikan Kukar sebagai salah satu kabupaten unggulan dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Dari hasil assessment yang dilakukan, Pemkab Kukar merancang langkah-langkah strategis yang berfokus pada permasalahan lokal serta mengembangkan intervensi yang tepat sasaran.

Adapun 8 aksi konvergensi yang telah diterapkan di Kukar antara lain analisis situasi, penyusunan rencana kerja, peningkatan integrasi intervensi gizi, rembuk stunting, peraturan Bupati tentang peran desa, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan. Program ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi TPPS Kutim dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan penerapan strategi yang berbasis pada data serta kebutuhan lokal dalam upaya menurunkan stunting secara efektif.(Ltr1)