BALIKPAPAN – Longsor yang terjadi di Jalan Nasional Semoi Dua – KM 38 Samboja, tepatnya di KM 9,5, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, mengganggu akses utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim terus berupaya menangani dampak longsor tersebut untuk memulihkan lalu lintas.
Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan BBPJN Kaltim, Madya Gunawan, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini fokus pada pemasangan jembatan bailey untuk memastikan kelancaran akses. “Kemarin sempat terkendala hujan, tapi hari ini pekerjaan dilanjutkan. Kami sedang mengupayakan pemasangan jembatan bailey di sisi kanan,” ujarnya, Selasa (24/12/2024) kemarin.
Selain pemasangan jembatan bailey, langkah-langkah lain juga dilakukan untuk memperkuat daya dukung tanah agar tidak terjadi longsor susulan. BBPJN Kaltim telah memasang cerucuk di sisi kiri arah Sepaku dan tengah melanjutkan pemasangan cerucuk di sisi kanan. Badan jalan juga diperkuat dengan hamparan agregat, dan rencana pemasangan sandbag sedang dipersiapkan.
“Instalasi jembatan bailey diperkirakan membutuhkan waktu tiga hari. Jika selesai, lalu lintas bisa kembali dua arah dengan pengaturan tertentu,” tambah Madya. Saat ini, akses jalan sementara hanya dibuka satu arah secara bergantian dan terbatas untuk kendaraan roda dua, roda empat, dan truk kecil tanpa muatan.
Untuk mencegah longsor lebih lanjut akibat curah hujan tinggi, petugas di lapangan telah memasang terpal di area jalan yang terdampak. Langkah ini bertujuan agar air hujan langsung mengalir ke bawah tanpa merembes ke tanah yang dapat memicu longsor susulan.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menyebutkan bahwa longsor yang terjadi pada Minggu (22/12/2024) dipicu oleh curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut. Akibatnya, sebagian ruas jalan amblas, dan lalu lintas dari dan menuju IKN terganggu.
Hendro menargetkan pemasangan jembatan bailey selesai pada Jumat (27/12/2024). “Jika jembatan bailey sudah terpasang, lalu lintas dapat kembali normal sementara, sembari kami mematangkan opsi penanganan permanen yang paling efektif,” jelasnya.
Meski penanganan terus dilakukan, BBPJN Kaltim mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas. Dengan cuaca yang bersahabat, diharapkan pekerjaan pemasangan jembatan bailey dan pemulihan akses dapat berjalan lancar.
Longsor ini menjadi tantangan bagi kelancaran transportasi menuju kawasan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan ibu kota negara baru. BBPJN Kaltim berkomitmen memberikan solusi terbaik untuk memulihkan akses dengan cepat.(*/Ltr1)