SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pembentukan satgas ini diresmikan melalui rapat koordinasi yang digelar di Ruang Damar Gedung Serbaguna (GSG) Bukit Pelangi pada Selasa (2/9/2025).

Rapat penting ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kutim Mahyunadi dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting termasuk Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutim Trisno, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional Pusat. Selain itu, hadir pula para Kepala Perangkat Daerah, unsur Forkopimda seperti Dandim 0909/KTM Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, Wakapolres Kutim Kompol Ahmad Abdullah, perwakilan instansi vertikal, perangkat daerah terkait, dan tamu undangan lainnya.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Mahyunadi menegaskan bahwa pembentukan Satgas MBG adalah langkah strategis untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat dan memastikan program prioritas nasional ini berjalan efektif di Kutim.

“Program Makan Bergizi Gratis ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar dan menengah. Pemerintah Kabupaten Kutim berkomitmen penuh untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang baik, sehingga dapat mendukung tumbuh kembang sekaligus peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan generasi mendatang,” ujar Mahyunadi dengan penuh semangat.

Mahyunadi menambahkan bahwa Satgas MBG akan menjadi motor penggerak koordinasi lintas sektor, mulai dari perencanaan, pendataan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

“Satgas ini juga bertanggung jawab untuk memetakan kebutuhan riil di lapangan, termasuk mekanisme distribusi, keterlibatan sekolah, tenaga kesehatan, penyedia pangan lokal, hingga sistem monitoring agar pelaksanaan program tepat sasaran,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutim Trisno menambahkan bahwa sinergi antarperangkat daerah dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk keberhasilan program ini. Menurutnya, keberhasilan MBG tidak hanya bergantung pada ketersediaan anggaran, tetapi juga pada kolaborasi dan transparansi dalam implementasinya.

“Satgas ini tidak hanya bertugas melaksanakan, tetapi juga mengawal agar program berjalan akuntabel, efektif, dan menyentuh sasaran utama, yakni anak-anak penerus bangsa di Kutim. Dukungan semua pihak sangat menentukan,” jelas Trisno.

Rapat pembentukan Satgas MBG ini menghasilkan susunan kepengurusan yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari perangkat daerah teknis seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup, BPKAD, Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, UPT Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Kutai Timur/Bontang, Kementerian Agama Kutai Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kominfo, Dinas Pengendalian Penduduk dan Catatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perumahan dan Permukiman, Bagian Pemerintahan Setkab Kutim, serta unsur pendukung lainnya. Selain itu, akan dibentuk pula tim teknis di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan untuk mempercepat distribusi program.

Untuk diketahui, program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Kutim menjadi salah satu kabupaten yang siap menjalankan program tersebut dengan dukungan penuh dari seluruh elemen pemerintahan daerah.

Dengan terbentuknya Satgas Percepatan Pelaksanaan MBG, diharapkan program ini dapat segera diimplementasikan secara bertahap, mulai dari tahap sosialisasi, uji coba, hingga pelaksanaan penuh di tahun ajaran mendatang.(kopi15/Ltr1)