SANGATTA – Ribuan jemaah memadati Masjid Al-Falah di Perumahan Munthe, Sangatta Utara, untuk melaksanakan Salat Idulfitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025. Acara ini dipimpin oleh Wakil Bupati (Wabup) Mahyunadi bersama istri, Masriati, serta para pejabat dan tokoh masyarakat. Masjid Al-Falah, dengan kapasitas yang dapat menampung hingga 3.000 jamaah, menyelenggarakan salat Ied dengan memanfaatkan ruang masjid, pelataran, dan halaman masjid untuk menampung jamaah yang hadir.
Sebelum pelaksanaan salat, Wakil Bupati Mahyunadi membacakan sambutan Bupati Kutai Timur. Dalam sambutannya, Mahyunadi menegaskan bahwa tahun 2025 hingga 2029 merupakan fase penting dalam penguatan fondasi transformasi menuju visi Kutai Timur Hebat 2045. “Ini adalah fase penguatan yang akan membawa Kutim menuju masa depan yang lebih baik. Dengan fondasi yang kuat, kita siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan,” ujar Mahyunadi.
Wabup Mahyunadi juga mengungkapkan visi dan misi pembangunan Kutim ke depan, yakni mewujudkan Kutai Timur yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing. Lima misi pembangunan yang diusungnya mencakup peningkatan daya saing daerah, transformasi ekonomi, tata kelola pemerintahan yang tangguh dan berintegritas, pengembangan infrastruktur ekonomi dasar dan digital, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Marilah kita terus menjaga silaturahmi, saling menghormati, dan bersinergi dalam membangun Kutim yang lebih maju, tangguh, dan berdaya saing,” tambahnya.
Acara salat Idulfitri semakin khidmat dengan adanya khotbah yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Arif dari Sumatera Barat. Dalam khotbahnya, Ustadz Arif mengangkat tema “Keikhlasan Wujud Hari Kemenangan”. Ia mengingatkan umat untuk selalu ikhlas dan saling memaafkan di hari kemenangan ini. “Marilah kita saling ikhlas memaafkan satu sama lain agar mendapatkan pengampunan dari Allah. Hari kemenangan ini harus dilanjutkan dengan menjalankan perintah-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita,” ujar Ustadz Arif.
Salat Idulfitri kali ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan dan saling memaafkan, tetapi juga sebagai momentum untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat saling menghormati dan bersinergi, diharapkan masyarakat Kutim dapat terus maju bersama-sama menuju masa depan yang lebih cerah.
Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam mempererat hubungan dengan masyarakat serta mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (kopi4/Ltr1))